[Opini] Kependudukan? Anak Muda Bisa Apa?

Kependudukan di Indonesia saat ini lebih banyak diurusi oleh orang-orang dewasa dari berbagai instansi pemerintah, LSM hingga individu yang peduli. Hal ini dengan satu tujuan yaitu Mengendalikan Kependudukan.

Jika sampai terjadi ledakan penduduk, masalah-masalah kependudukan yang ada sekarang ini baik secara Kualitatif maupun Kuantitatif akan semakin memburuk. Pulau Jawa yang hanya 7% dari luas Indonesia akan semakin dijejali penduduk sebaliknya Papua dan Kalimantan yang luasnya lebih dari 10% masih kesepian.

Dengan gambaran seperti itu, masalah Kependudukan di Indonesia bukanlah hal yang sepele lagi. Bahkan sudah menjurus pada persoalan yang sangat serius jika tidak ditangani dengan serius.

Lalu, apakah anak muda Indonesia cuma bisa diam saja menyaksikan tanah kelahiran terancam berbagai masalah sosial seperti kelaparan dan sempitnya lapangan kerja? TIDAK!

Anak Muda di Indonesia BISA melakukan sesuatu untuk membantu pemerintah menangani masalah Kependudukan di Indonesia. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa KITA lakukan.


1. Jadi anggota PIK-R



PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) adalah salah satu ekskul yang ada di sekolah menengah. Mereka yang tergabung dalam ekskul ini biasanya mempunyai pengetahuan lebih tentang banyak hal yang berkaitan dengan remaja, khususnya kesehatan reproduksi, pengetahuan tersebut didapat dari membaca, pembina atau mengikuti berbagai pelatihan dan seminar.

Dengan menjadi anggota PIK-R, selain bisa mengetahui tentang kesehatan reproduksi, secara tidak langsung juga akan mengetahui beberapa masalah kependudukan yang berhubungan dengan reproduksi misalnya KB, dan akan membagi informasi tersebut pada teman-teman di sekolahnya. 

2. Belajar dan Berprestasi



Tidak hanya sekedar belajar hanya untuk menyelesaikan jenjang pendidikan, tapi kalau bisa juga harus berprestasi.  Dengan belajar dan berprestasi, diharapkan akan menjadi SDM yang berkualitas tinggi. Selain itu juga punya pengetahuan tentang berbagai masalah di negaranya sendiri, termasuk masalah kependudukan. Jadi, dia tidak akan terjerumus dalam hal yang justru akan merugikan dirinya.

Hanya dengan belajar yang baik dan kalau bisa berprestasi, seorang anak muda bisa memberikan kontribusi positif pada masalah kependudukan di negaranya.

3. Bercita-cita (Guru, Tenaga Kesehatan, Wirausaha)



Tanpa maksud meremehkan profesi lainnya, dengan bercita-cita sebagai seorang guru , tenaga kesehatan atau wirausaha, seorang anak muda telah satu langkah untuk membantu bangsanya lepas dari masalah kependudukan secara kualitatif.

Masalah kependudukan secara kualitatif seperti tingkat pendidikan yang rendah bisa diatasi dengan menjadi seorang guru dan membantu anak-anak bangsa menjadi lebih pintar, tingkat kesehatan yang renah bisa dibantu dengan menjadi seorang tenaga kesehatan, tidak harus seorang dokter.

Sementara, tingkat kesejahteraan yang rendah bisa diatasi dengan menjadi seorang wirausaha dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

No comments:

Post a Comment