Teori Teknologi
Kelompok ini muncul untuk menolak
pandangan Malthus yang pesimis dalam melihat perkembangan dunia.Teori
ini dimotori oleh Herman Khan, ia berpendapat bahwa kemiskinan yang
terjadi di negara berkembang akan dapat diatasi jika negara maju dapat
membantu daerah miskin, sehingga kekayaan dan kemampuan daerah hidup itu
akan didapatkan oleh orang-orang miskin.Ia beranggapan bahwa teknologi
maju akan mampu melakukan pemutaran ulang terhadap nasib manusia pada
suatu masa yang disebut ‘Era Substitusi’.
Teori Transisi Kependudukan
Tahap Peralihan keadaan demografis:
- Tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Penduduk tetap/naik sedikit. anggaran kesehatan meningkat. Penemuan obat obatan semakin maju. Angka kelahiran tetap tinggi.
- Angka kematian menurun,tingkat kelahiran masih tinggi—pertumbuhan penduduk meningkat. Adanya Urbanisasi., usia kawin meningkat. ,Pelayanan KB > Luas., pendidikan meningkat.
- Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun – laju pertumbuhan penduduk menurun.
- Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah pertumbuhan penduduk kembali seperti kategori I – mendekati nol. Keempat kategori ini akan didialami oleh negara yang sedang melaksanakan pembangunan ekonomi.
Struktur & persebaran penduduk Membahas :
- Komposisi penduduk
- Persebaran penduduk.
Kegunaan pengelompokan penduduk:
- Mengetahui human resources yg ada menurut umur & jenis.
- Mengambil suatu kebijakan yg berhub dengan penduduk.
- Membandingkan kead satu penduduk dengan penduduk lain
- Melalui gambaran piramid pddk dapat diket proses demografi yg telah terjadi pada penduduk
Penerapan Transisi kependudukan
Yang
mencerminkan kenaikan taraf hidup rakyat di suatu negara adalah besarnya
tabungan dan akumulasi kapital dan laju pertumbuhan penduduknya.
Laju
pertumbuhan yang sangat cepat di banyak negara sedang berkembang
nampaknya disebabkan oleh fase atau tahap transisi demografi yang
dialaminya. Negara-negara sedang berkembang mengalami fase transisi
demografi di mana angka kelahiran masih tinggi sementara angka kematian
telah menurun.
Kedua hal ini disebabkan karena kemajuan pelayanan
kesehatan yang menurun angka kematian balita dan angka tahun harapan
hidup. Ini terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses kependudukan.
Umumnya ada empat tahap dalam proses transisi, yaitu:
Tahap 1: Masyarakat pra-industri, di
mana angka kelahiran tinggi dan angka kematian tinggi menghasilkan laju
pertambahan penduduk rendah;
Tahap 2: Tahap pembangunan awal, di mana
kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik menghasilkan penurunan
angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik.
Tahap 3: Tahap pembangunan lanjut, di
mana terjadi penurunan angka kematian balita, urbanisasi, dan kemajuan
pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga menginginkan
jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap
ini laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai
menurun;
Tahap 4: Kemantapan dan stabil, di mana
pasangan-pasangan berumah tangga melaksanakan pembatasan kelahiran dan
mereka cenderung bekerja di luar rumah. Banyaknya anak cenderung hanya 2
atau 3 saja hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau
bahkan mendekati nol.