Dari begitu banyak masalah yang muncul dari keluarga, seperti misalnya tingginya kasus kekerasan rumah tangga hingga pelecehan seksual yang belum lama ini menjadi perhatian. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Jalal menyerukan 20 menit bersama keluarga.
"Minimal 20 menit saja, ketemu berkualitas dengan orangtua. Hal ini diharapkan bisa menjadi role model yang tepat untuk menjangkau anak khususnya remaja yang sulit diatur. Kalau perlu, kita sedang pikirkan agar pekerja itu tidak harus bekerja dari kantor," kata Fasli dalam acara Deklarasi Keluarga yang turut dihadiri Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Guru Besar Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, Euis Sunarti dan Dekan Fakultas Ekologi Manusia dari Institut Pertanian Bogor Dr Arif Satria di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/6/2014).
Menurut Fasli, masuknya budaya asing yang memengaruhi generasi remaja juga mungkin menjadi tantangan keluarga berkualitas. Tapi hal ini dapat dikurangi dengan pendampingan keluarga pada anak.
"Kita harapkan semua orangtua dapat mendampingi anaknya sehingga mereka terhindar dari ancaman narkoba dan sebaginya," tukasnya.
Fasli menambahkan, untuk mengatasi masalah keluarga, BKKBN mengajak seluruh keluarga untuk melakukan tiga hal.
Pertama, memperkuat kembali fungsi keluarga dari segi agama, pendidikan, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial budaya, ekonomi dan lingkungan.
Kedua, menata kembali manajeman keluarga dimulai dari kapan menikah, kapan punya anak, jumlah anak dan kapan berhenti melahirkan.
Terakhir, meningkatkan kualitas penduduk dan keluarga melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.