Menurut data WHO, saat ini di dunia terdapat 35 juta orang yang terkena HIV dan berpotensi terjangkit AIDS. Itu baru dari data yang tercatat lagi, diperkirakan jumlahnya melebihi daripada itu karena hal ini seperti fenomena gunung es, dimana yang tidak terlihat jauh lebih besar daripada apa yang terlihat di permukaan.
Namun, baru-baru ini ada kabar gembira para peneliti. Penelitian yang dilakukan di German research Centre for Environmental Health, Munich menemukan bahwa ekstrak dari geranium memiliki potensi untuk mencegah virus untuk melakukan replikasi jenis baru dari HIV-1, melindungi sel kekebalan tubuh dan sel darah dari infeksi virus HIV dan yang paling penting, ekstrak geranium dipercaya bisa menyembuhkan AIDS.
Geranium sendiri merupakan salah satu jenis bunga yang berbentuk kecil dan biasanya tumbuh bergerombol. Bunga ini memiliki warna ungu, biru, pink atau putih. Selama ini, bunga ini lebih banyak digunakan sebagai bahan untuk mencegah gigitan nyamuk semata.
Virus HIV terbagi menjadi 2 jenis yaitu HIV-1 dan HIV-2, kedua virus inilah yang bertanggungjawab dalam menyebabkan penyakit AIDS pada manusia. Dari seluruh penderita HIV/AIDS di seluruh dunia, sebagian besar terjangkit virus HIV-1.
Di Jerman sendiri, peneliti sudah melakukan percobaan klinis untuk mengetahui efek dari ekstrak bunga geranium ini jika dikonsumsi manusia. Disana, ekstrak geranium sudah dilegalkan sebagai obat herbal pencegah HIV. Obat herbal ini cukup menjanjikan sebagai obat melawan HIV-1, apalagi obat ini mudah didapat dan disimpan.
Ekstrak dari bunga geranium memiliki cara kerja yang berbeda dari semua obat-obat anti HIV-1 yang telah diujikan dalam uji klinis. Hal ini menjadikannya sangat penting sebagai supplemen dalam pengobatan anti HIV. Obat ini juga sangat menjanjikan karena membutuhkan sumber daya yang sedikit, mudah dikembangkan dan tidak butuh proses pendinginan.
Penemuan ini merupakan sebuah titik terang bagi pengobatan AIDS ke depannya.